Kalangan Pondok Pesantren di Mojokerto, Jawa Timur, baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya kepingan VCD berisi ajaran Santriloka, sebuah ajaran yang disinyalir beraliran sesat. Menurut pengasuh Pesantren Nurul Huda, Kiai Haji Fakih Utsman, aliran Santriloka ini tidak mewajibkan para pengikutnya untuk menunaikan salat lima waktu. Selain itu ajaran ini juga tidak mewajibkan pengikutnya menunaikan ibadah puasa. Bahkan para santri yang dibaiat syahadat, harus menyerahkan uang sedikitnya Rp 100 ribu yang dicampur dengan bunga tertentu.
Terkait beredarnya VCD ajaran Santriloka ini, kalangan Ponpes di Mojokerto meminta polisi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat segera bertindak. Sebab dikhawatirkan jumlah pengikutnya akan bertambah banyak. Dua bulan lalu, komunitas yang sama juga pernah diketahui beraktivitas di sebuah rumah di Kota Mojokerto. Namun keberadaan mereka sulit ditelusuri karena selalu berpindah-pindah tempat.
Terkait beredarnya VCD ajaran Santriloka ini, kalangan Ponpes di Mojokerto meminta polisi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat segera bertindak. Sebab dikhawatirkan jumlah pengikutnya akan bertambah banyak. Dua bulan lalu, komunitas yang sama juga pernah diketahui beraktivitas di sebuah rumah di Kota Mojokerto. Namun keberadaan mereka sulit ditelusuri karena selalu berpindah-pindah tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar