Rabu, 16 Maret 2011

Akhirnya German Akan Tutup PLTN

Akhirnya German Akan Tutup PLTN


Salah satu PLTN German
Ancaman radiasi nuklir (radiokatif) menyusul gempa dan tsunami di Jepang membawa pelajaran berharga bagi Jerman. Pemerintah Jerman akhirnya menutup beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), yang sudah puluhan tahun beroperasi.

Menurut harian The New York Times, keputusan itu diumumkan Kanselir Jerman, Angela Merkel, Selasa waktu setempat. Merkel mengatakan bahwa tujuh PLTN yang telah beroperasi sejak 1980 itu akan ditutup.

Jerman tidak ingin mengambil risiko atas masih beroperasinya PLTN lama. Tim pemeriksa segera dibentuk untuk memastikan apakah PLTN itu harus ditutup permanen, atau masih bisa diperbaiki untuk menjamin agar tak mengalami kebocoran radioaktif bila terkena bencana alam, seperti yang terjadi pada sejumlah reaktor nuklir di Jepang, maupun dari serangan teroris. 

Maka, Jerman menjadi negara Eropa pertama yang menutup PLTN. Di saat bersamaan, Uni Eropa juga memutuskan akan menguji kembali kelayakan semua PLTN yang berada di kawasan itu. Uni Eropa memiliki 143 PLTN, yang tersebar di 27 negara.

"Ini adalah pengecekan kembali dari semua risiko potensial setelah apa yang telah terjadi di Jepang," kata Komisaris Uni Eropa bidang energi, Gunther Oettinger.   

Selain Eropa, pihak berwenang Amerika Serikat kini harus berpikir ulang atas rencana memperluas jaringan PLTN di negara mereka setelah menyaksikan tragedi di Jepang. Sejumlah reaktor di PLTN Jepang meledak setelah mengalami kerusakan perangkat vital setelah diguncang gempa 9 SR, dan tsunami hingga 10 meter.

Situasi di penjuru Jepang kini mencekam karena pihak berwenang mewanti-wanti ancaman radiasi nuklir skala besar akibat hembusan angin maupun hujan asam yang berasal dari lokasi reaktor yang telah tercemar radiasi. VIVAnew.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post